ATOM
1. Pengertian Atom
dan sejarahnya
Pada 1808, menyatakan bahwa atom adalah partikel kecil
yang tidak dapat dibagi lagi. Teori atom
Dalton bertahan hingga ditemukannnya partikel dasar penyusun atom pada 1896. Penelitian
tentang partikel dasar penyusun atom dilakukan oleh J.J Thomson, Ernest Rutherford,
Robert Milikan, dan James Chadwick. Suatu atom tersusun atas tiga partikel yaitu,
proton, neutron, dan elektron. Proton dan neutron terletak di inti atom, sedangkan
elektron bergerak mengelilingi inti atom. Atom adalah suatu satuan dasar materi,
yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.
Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan
netral ( kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron ). Elektron-elektron
pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom
demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom
yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan
yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif
dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron
yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur
kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut. Pada tahun1803,
John Dalton menggunakan konsep atom untuk menjelaskan mengapa unsur-unsur selalu
bereaksi dalam perbandingan yang bulat dan tetap, serta mengapa gas-gas tertentu
lebih larut dalam air dibandingkan dengan gas-gas lainnya. Ia mengajukan pendapat
bahwa setiap unsur mengandung atom-atom tunggal unik, dan atom-atom tersebut selanjutnya
dapat bergabung untuk membentuk senyawa-senyawa kimia. Teori partikel ini kemudian
dikonfirmasikan lebih jauh lagi pada tahun 1827, yaitu ketika botaniwan Robert Brown
menggunakan mikroskop untuk mengamati debu-debu yang mengambang di atas air dan
menemukan bahwa debu-debu tersebut bergerak secara acak. Fenomena ini kemudian dikenal
sebagai "GerakBrown". Pada tahun 1877, J.Desaul mengajukan pendapat bahwa
fenomena ini disebabkan oleh gerak termal molekul air, dan pada tahun 1905 Albert
Einstein membuat analisis matematika terhadap gerak ini. Fisikawan Perancis Jean
Perrin kemudian menggunakan hasil kerja Einstein untuk menentukan massa dan dimensi
atom secara eksperimen, yang kemudian dengan pasti menjadi verifikasi atas teori
atom Dalton. Berdasarkan hasil penelitiannya terhadap sinar katoda, pada tahun 1897
J.J.Thomson menemukan elektron dan sifat-sifat subatomik nya. Hal ini meruntuhkan
konsep atom sebagai satuan yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Thomson percaya bahwa
elektron-elektron terdistribusi secara merata di seluruh atom, dan muatan-muatannya
diseimbangkan oleh keberadaan lautan muatan positif (model puding prem). Namun pada
tahun 1909, para peneliti di bawah arahan Ernest Rutherford menembakkan ion helium
ke lembaran tipis emas, dan menemukan bahwa sebagian kecil ion tersebut dipantulkan
dengan sudut pantulan yang lebih tajam dari yang apa yang diprediksikan oleh teori
Thomson. Rutherford kemudian mengajukan pendapat bahwa muatan positif suatu atom
dan kebanyakan massa nya terkonsentrasi pada inti atom, dengan elektron yang mengitari
inti atom seperti planet mengitari matahari. Muatan positif ion helium yang melewati
inti padat ini haruslah dipantulkan dengan sudut pantulan yang lebih tajam. Pada
tahun 1913, ketika bereksperimen dengan hasil proses peluruhan radio aktif, Frederick
Soddy. Istilah isotop kemudian diciptakan oleh Margaret Todd sebagai nama yang tepat
untuk atom-atom yang berbeda namun merupakan satu unsur yang sama. J.J.Thomson selanjutnya
menemukan teknik untuk memisahkan jenis-jenis atom tersebut melalui hasil kerjanya
pada gas yang terionisasi menemukan bahwa terdapat lebih dari satu jenis atom pada
setiap posisi tabel periodik.
Atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Atom merupakan
bola pejal yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Atom suatu unsur sama dalam segala
hal tetapi berbeda dengan atom unsur lain. Atom tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan.
Dalam reaksi kimia terjadi penggabungan atau pemisahan atom-atom.
2. Teori dan Model Atom Thomson (1897)
Pada tahun 1897 Joseph John Thomson seorang ahli fisika
Inggris melakukan eksperimen terhadap sinar katoda, sinar terusan dan tetesan minyak.
Ia menemukan partikel subatom bermuatan negatif yang disebut elektron. Penemuan
ini menggugurkan model atom Dalton tentang partikel terkecil, karena di dalam atom
ternyata masih ada partikel-partikel. Sehingga dari eksperimen nya diperoleh kesimpulan
bahwa :
Atom adalah bola yang bermuatan positif, pada tempat-tempat
tertentu tersebar elektron. Atom bersifat netral yaitu muatan positif sama dengan
muatan negatif ( model Atom Thomson diibaratkan seperti sebuah butiran kismis dalam
sebuah roti. Dimana butiran kismis sebagai analogi elektron dan roti sebagai analogi
atom ( bermuatan positif ).
3. Teori dan Model Atom Rutherford ( 1913 )
Ernest Rutherford merupakan salah seorang murid Thomson.
Ia menemukan inti atom yang memiliki jari-jari jauh lebih kecil dibandingkan jari-jari
atomnya.
Penemuan inti ini menggugurkan modelatom Thomson. Dari
hasil penghamburan sinar alfa pada lempeng logam tipis emas, Rutherford mengemukakan
teori atomnya sebagai berikut :
·
Massa atom dan muatan positif nya terpusat
pada inti atom ( berada jauh di dalam atom ) dan elektron beredar mengelilingi inti
pada kulitnya.
·
Sebagian besar dari atom merupakan ruang
kosong.
·
Jumlah muatan positif dalam inti atom
sama dengan jumlah muatan negatif ( karena atom sifat netral ).
Permasalahan lintasan
elektron yang digambarkan oleh Rutherford adalah bagaimana pengaruh gaya tarik elektrostatis
elektron yang bermuatan negatif dan inti atom yang bermuatan positif.
Nucleus :
inti atom
Electrons : partikel bermuatan negatif
Menurut Maxwell, jika elektron bergerak mengelilingi inti
atom, elektron akan kehilangan energi akibat pancaran gelombang elektromagnetik
dari suatu muatan yang berputar. Hal tersebut menyebabkan elektron bergerak dengan
lintasan yang semakin dekat ke inti, menyerupai bentuk spiral, dan akhirnya jatuh
ke inti.
4. Teori dan Model Atom Bohr (1913)
Penyempurnaan model atom Rutherford yang berkaitan dengan
lintasan elektron dilakukan oleh murid Rutherford sendiri. Ia bernama Niels Bohr.
Berdasarkan eksperimen spektrum atom hidrogen, Bohr mengemukakan teori atomnya sebagai
berikut :
·
Dalam atom terdapat lintasan (orbit)
elektron dengan tingkat energi tertentu.
·
Dalam lintasan ( tempat elektron beredar
mengelilingi inti ), elektron tidak menyerap maupun melepas energi(stabil).Lintasan
itu disebut juga kulit atom. Kulit atom adalah orbit berbentuk lingkaran dengan
jari-jari tertentu. Tiap lintasan ditandai dengan satu bilangan bulat yang disebut
bilangan kuantum.
·
Bilangan kuantum utama ( n ) atau lintasan
kesatu harganya n = 1 disebut kulit K.
·
Bilangan kuantum kedua atau lintasan
kedua harga nya n = 2 disebut kulit L, dan seterusnya.
·
Perpindahan elektron dapat terjadi dengan
cara :
o
Menyerap energi sehingga elektron tersebut
berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi atau lintasan yang lebih luar.
o
Membebaskan energi sehingga elektron
tersebut berpindah ketingkat energi yang lebih rendah satu lintasan yang lebih dalam.
Energi yang dibebaskan saat elektron berpindah ketigkat
energi yang lebih rendah dapat diamati sebagai pancaran cahaya dengan panjang gelombang
tertentu. Ternyata model atom Bohr masih kurang sempurna. Akantetapi, kontstribusi
teorinya cukup besar dan sangat berguna dalam menentukan konfigurasi elektron dalam
tingkat energi suatu atom. Spektrum cahaya atau gelombang elektromagnetik pada atom
hidrogen dijadikan bukti oleh Bohr untuk mendukung model atomnya.
5.Teori dan Model Atom Kuantum
Model atom mekanika
kuantum atau model atom mutakhir (1927) yang dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
menggambarkan pergerakan dan kedudukan elektron dalam suatu atom. Model atom mekanika
kuantum inilah yang kini diterima oleh para ahli. Model atom ini didasarkan pada
:
·
Azas ketidakpastian dari Warner Heisenberg
: “ Kedudukan elektron dalam suatu atom tidak dapat ditentukan secara pasti, yang
dapat ditentukan hanyalah kebolehjadian ditemukannya elektron pada suatu posisi
tertentu, dan lintasan elektron bukan merupakan sebuah garis yang pasti, melainkan
sebuah ruang. ”
· Sifat dualisme
( Azas Louis de Broglie ) :“ Bahwa elektron bukan hanya sebagai partikel, melainkan
dapat juga dipandang sebagai gelombang dan lintasannya berupa gelombang pula.”
Selanjutnya, Erwin
Schrodinger berhasil merumuskan persamaan gelombang gerkan elektron dalam suatu
atom . Persamaan gelombang tersebut merupakan persamaan matematika yang bukan lagi
berupa fungsi garis (seperti lingkaran), melainkan fungsi suatu ruang tiga dimensi
( misalnya, bola) .
Elektron boleh jadi berpeluang berada atau ditemukan didalam
ruang tersebut . Ruang ini dinamakan orbital , bentuknya bervariasi sesuai persamaan
matematikanya.
Sehingga berdasarkan eksperimen diatas, maka model atom
modern dapat diuraikan sebagai berikut :
·
Atom terdiri dari inti atom yang mengandung
proton, neutron, dan elektron-elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada
orbital- orbital tertentu yang membentuk kulit atom.
·
Orbital adalah suatu ruang tempat peluang
elektron dapat ditemukan.
·
Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya
dinyatakan dengan bilangan kuantum.
blog.uad.ac.id/emons/files/2011/12/Teori-Atom.ppt
struktur atom
video
Basic Atomic Structure
http://www.youtube.com/watch?v=5NmYlBOpdIU
http://www.youtube.com/watch?v=pV822HfqT44
http://www.youtube.com/watch?v=yQP4UJhNn0I
http://www.youtube.com/watch?v=kYkD-dcupAU